SALAH?

22.02 rindukita 0 Comments


Kasihan. Semakin hari ia semakin terpuruk. Orang-orang selalu melihatnya bahagia. Menyembunyikan lukanya dalam tawa. Tanpa mereka sadari, diam-diam ia berulangkali mengelus dadanya yang terasa nyeri. Sakit itu...  Sakit yang tak terperi. Bahkan ia akan lebih memilih ditikam belati dan langsung mati daripada menderita seperti ini. 

Iya. Satu jawaban yang dengan mudahnya memutar balikkan dunianya yang awalnya baik-baik saja. 

Kejam. Ia bahkan mempertaruhkan kehidupannya untuk satu kebohongan besar dari sang pendusta. Ia bukan si suci tanpa dosa. Namun ia juga ingin bahagia. 

Salah. Ia melangkah lunglai untuk mencari secuil pembenaran. Dengan rakusnya ia memunguti remah-remah harapan. Berharap ia masih memiliki masa depan. 

Bagaimana jika ia adalah aku?

0 komentar:

DARIKU UNTUKKU

23.40 rindukita 0 Comments




Untukmu…
Tulis saja apa yang kamu mau, tulis saja apa yang kau tau. Toh, untuk hal hebat lainnya untuk saat ini tidak perlu. Jika tak kau asah, dia akan semakin tumpul, membeku dan layu.

Tak peduli dengan angan tinggimu yang membara. Semua tak berguna saat kau hanya diam saja. Biarlah tak masuk akal, biarlah tak memberi rasa. Ini hanya permulaan. Kita tak tahu akhir hebat apa yang menanti di depan.

Satu kata mungkin tak menjadi wakil. Maka rangkailah hingga membentuk barisan makna. Walaupun tak indah, tetapi itu adalah hasil buah pikiran.

Memang terkadang melelahkan saat harus mencari sesuatu yang tepat. Tetapi jika tak dikeluarkan dengan cepat, dia akan segera menguap.

Tulis saja apa yang ada dalam pikiranmu. Untuk hal-hal lain, untuk saat ini kau tidak perlu.

Tulis saja tentangmu, tentangnya, tentang mereka,, tentang dunia…

Oh.. jika terlalu luas, tentangmu dahulu. Jika terlalu dalam, tulislah apa saja yang kau mau, walaupun pada awalnya ambigu…

Tak sulit jika kau mau mencoba, tetapi akan sakit jika kau melewatkan kesempatan itu…

Perlahan saja, seperti kura-kura. Walaupun lama, tetapi kura-kura panjang usia…

Mulailah dari sekarang, mulailah walau harus berperang dengan ego, mulailah walau harus membekap malu hingga terengah, mulailah walau bingung harus memulai dari mana.

Banyak yang harus diceritakan. Walaupun ada yang rahasia. Tak apa, cukuplah dengan sirat makna.

Karena suatu saat nanti, saat kau mulai melupakannya, dan saat kau ingin membukanya. Dia ada. Jutaan kata yang menikam lupa. Kau harus mengingatnya, kau harus ingat apa yang kau lakukan dan rasakan saat muda.

Saat kau mencoba hal baru, saat kau takut mereka mengabaikanmu, saat kau mulai tak percaya satu hal, saat malam sendu ditemani bunga merah jambu, atau saat sore kelabu menatap nanar bunga yang layu...


Kau harus mengingatnya kembali suatu saat nanti…

0 komentar:

MEMUDAR

23.25 rindukita 0 Comments




Untuk satu yang selalu ditunggu. Walau tak pasti harap selalu menggebu. Hingga dua tahun berlalu. Entah mulai darimana. Walaupun awalnya pekat, kini perlahan mulai memudar. Walaupun awalnya hampir sekarat, sekarang mulai tersadar.

Mungkin terlalu berlebihan di awal pertama. Hingga tak ada sisa pada akhirnya. Padahal semangat itu dulu muncul karenanya. Namun kini semua berlalu tanpa ada yang istimewa. Terlalu datar dan rata. Gelombang itu tak lagi ada. 
Masih menunggu, mungkin ada hal lain yang menggantikannya, dan bukan khayalan semata...


Tunggu saja… 
karena aku tak pernah tau bagaimana nantinya…


¬¬¬Maret 2017.






Pic : http://id.tubgit.com/lingkaran-silau-latar-belakang-bayangan-memudar/

0 komentar:

SETELAH KU PIKIR-PIKIR

18.49 rindukita 0 Comments





Berbuat sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu itu tidak baik. Terlalu banyak mikir sampai gak ngapa-ngapain juga tidak baik. Yang baik itu adalah berpikir dengan bijak sebelum bertindak.

Misalnya dalam berbicara. Karena gak dipikir dulu, bicaranya asal njeplak, kata-katanya gak disaring jadi ampasnya ikut keluar juga, atau mulutnya lupa diamplas jadi kata-kata yang keluar biasanya kasar dan menyakitkan orang lain. Toh, pada akhirnya kata-kata yang sudah terucap tidak bisa ditarik kembali. Itulah gunanya berpikir sebelum berbicara. Ada manfaatnya gak omongan kita ? Nyakitin orang gak kata-kata kita ? Sesuai situasi dan kondisi gak pembicaraan kita ?.

Kalau sudah ngerasa berpikir sebelum berbicara, tetapi kata-kata yang keluar selalu menyakitkan, berarti cara berpikirnya yang belum bijak. Mungkin saja pikirannya yang harus di instal ulang dengan program-program yang bebas virus negatif.

Lebih pilih dapat "emas" atau diterkam "harimau" ?

Yap, lebih baik diam kalau gak ada hal penting yang mau dibicarakan atau ngerasa omongan kita unfaedah alias gak ada manfaatnya sama sekali, karena sesuai kata mbak peri-bahasa, diam itu emas.

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Berbicara itu memang harus dipikir dulu, jangan sampai karena sepatah dua patah kata yang keluar dari mulut kita pada akhirnya jadi bencana buat diri kita sendiri, kata mbak peri-bahasa sih, mulutmu harimaumu. RoAaarrR !!?!

Tapi jangan sampai tidak berbicara atau diam terus seperti manekin di toko baju karena takut apa yang kita sampaikan dan kita lakukan dapat menyakiti orang lain. Apalagi saking “hati-hati”, mikirnya terlalu keras, karena terlalu sibuk mikir, sampai gak gerak-gerak, gak melakukan apa-apa. Bahkan kebaikan yang harusnya segera disampaikan atau dilakukan, tidak jadi tersampaikan karena kebanyakan mikir.

Saya sih dulu cenderung seperti itu, kebanyakan mikir sampai tidak melakukan apa-apa. Niatnya sih mau menyelesaikan tugas, tetapi kalau cuma dipikir-pikir terus menerus tanpa action, kapan selesainya persoalan itu ?

Si negatifsari bilang “Setelah dipikir-pikir, kayaknya saya gak bisa deh menyelesaikan tugas itu”
Lalu dijawab oleh si positifwati, “Kalau cuma dipikir mulu ya enggak bisa selesai, kerjakan dong! Yang penting itu tindakan! Kamu pikir tugas itu bisa selesai sendiri? Takut gagal? Coba lagi! Dulu kan kamu sering gosok-gosok minuman kemasan yang rasanya asem manis itu! Pernah gak dapet hadiah? Apa yang kamu dapet? Tulisan coba lagi-coba lagi-coba lagi-coba lagi terus kan? sampai akhirnya kamu berhasil dapat hadiah uang koin lima ratusan. Itu membuktikan bahwa keberhasilan itu walaupun tidak dapat diraih di langkah pertama, bisa jadi kamu mendapatkannya di langkah yang keseribu!”

Atau dalam sebuah kasus lain, misalnya sewaktu dijalan yang sepi kita melihat ada orang yang jatuh terjerembab ke aspal karena kesandung alias kesrimpet kakinya sendiri. Niatnya mau nolongin. Tapi kebanyakan mikir, “Tolongin gak ya ? Nanti disangka sok kenal, tapi kalau gak di tolong kasian banget, mana jidatnya benjol lagi, tapi nanti malah minta diantar pulang atau diantar ke puskesmas? Gimana nih? Atau aku harus lari ke hutan lalu belok ke pantai?” Gubrakk! Malah bawa-bawa puisi AADC…



Jadi, intinya ?




Ada di paragraf pertama…



Sekian¬¬








Pic : http://schuba.deviantart.com/art/My-motivation-wallpaper-91592975

0 komentar:

MEMULAI KEMBALI

17.57 rindukita 0 Comments





WAAAHH... Sudah lama gak nyetor tulisan di blog ini, pantesan banyak sarang laba-labanya...
Lihat kalender sudah tahun 2017 !!!!
Nge-post tulisan terakhir kali di bulan Februari 2016.
Daebak ! Untung aja ini blog gak jadi sarang tawon ato sarang semut...
Ingin berbagi sedikit tentang warna-warni dan lika-liku perjalanan di tahun 2016. 
Tahun 2016 adalah tahun yang bikin pusing-pusing asyik! 
Setelah menyelesaikan PPL, lanjut KKN (Kuliah Kerja Nyata) kurang lebih selama dua bulan dari bulan April sampai Juni. Pengalaman KKN sudah pasti seruuu banget, bukan KKN kalau gak seru! That's right?
Ketika KKN, saya juga nyambi penelitian untuk bahan skripsi. Bolak-balik dari lokasi KKN ke sekolahan tempat penelitian. Nyuri-nyuri waktu juga untuk pulang kerumah seminggu sekali, karena lokasi KKN masih satu daratan dengan tempat tinggal walaupun cukup jauh.

Kulit wajah juga bermasalah karena kejemur matahari mulu, bayangkan sodara-sodara!, Kelompok KKN saya adalah satu-satunya kelompok yang tidak mempunyai kamar mandi di dalam ruangan. Kalau mau mandi harus ke sumur yang letaknya di belakang rumah kosong dan banyak semak-semaknya. Sumur itu ditutupi oleh dinding sebatas leher dan tanpa atap, kalau mendongakkan kepala, akan terlihat pohon-pohon kelapa dan pohon rambutan yang tinggi menjulang, benar-benar menyatu dengan alam deh...

Beraktivitas disumur seperti nyuci baju, nyuci motor, dan bersih-bersih sambil dilihatin segerombolan monyet mah udah biasa...
Bahkan pernah sekali ada induk monyet yang lagi gendong anaknya malah asyik ngeliatin saya dari atas pohon kelapa, dari suara-suara mereka sepertinya mereka nge-gosipin saya deh...
Saya jadi senyum-senyum takut sambil ngebayangin apa yang mereka obrolin mungkin kira-kira begini percakapannya :
Anak : Mak. itu orang ya mak ?
Emak : Bukan nak, itu manusia...
Anak : Memangnya apa bedanya orang sama manusia mak ?
Emak : Sepertinya dia belum sukses nak, jadi belum bisa di panggil orang...
Anak : Sukses itu apa mak ? Nama makanan ya mak ?
Emak : Au ah, gelap ! Makanya elu jangan bolos mulu! Sekolah yang bener biar bisa jadi orang!

Hihihi... Imajinasi kelewat batas...

Tapi Alhamdulillah kami jadi terampil nimba air, kami nyaris punya perut kotak-kotak dan lengan segede popeye karena tiada hari tanpa nimba.. Mandi yang harusnya bikin seger malah bikin banyak keringat karena bolak-balik nimba. Maklum kami kekurangan ember waktu itu. Jadi sistem mandinya itu, nimba air lalu byuuurr, nimba lagi lalu byuurrr lagiii...
Untungnya pas di detik-detik terakhir KKN akhirnya kami punya ember yang cukup buat nampung air..

Setelah selesai KKN, lanjut nggarap skripsi lagi, dan Alhamdulillah di bulan Agustus sudah ACC skripsi dan tinggal menunggu jadwal sidang...

Namun karena berbagai kebijakan dari kampus, jadwal sidangnya bolak-balik di tunda sampai setengah tahun lamanya...

Woahhh... cuma bisa melongo sambil ngambil pena dan nyoret target jangka panjang yang tertulis  di buku harian, "Harus wisuda di akhir tahun 2016", dengan berat hati itu tulisan di coretttt... boro-boro wisuda, sidang aja gak mulai-mulai... 

Semoga secepatnya ada kejelasan dari pihak kampus kapan jadwal sidang dan wisuda,
karreenaa ....
Saya sudah mempersiapkan baju wisuda dari setengah tahun yang lalu...
Kalo kelamaan, ntar gak muat lagi bajunya...
Hoho

Sekian¬¬¬

0 komentar: