Subuh yang Dirindukan
Shalat Subuh berjama’ah di masjid dengan puluhan, ratusan bahkan
ribuan jamaah. Terdengar luar biasa. Namun semua itu hanyalah akan menjadi
kemustahilan bagi orang-orang yang enggan untuk maju.
Dinginnya subuh, dahsyatnya kantuk, jarak rumah dengan masjid yang
terkadang jauh, menjadi alasan yang komplit untuk “memaku” kaki agar bisa
shalat Subuh di rumah. Mengabaikan akan besarnya pahala sholat berjamaah.
Mungkin terlupa betapa dahsyatnya keutamaan sholat Subuh berjamaah.
Shalat Subuh secara berjamaah
adalah salah satu upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar dari terjangkit
penyakit kemunafikan, disebutkan dalam hadits:
Dari Abu Hurairah dia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)
Hanya segelintir ummat Islam yang sadar dan memiliki semangat
membara yang mampu mengalahkan buaian setan di waktu Subuh. Bergerak cepat
pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Subuh berjamaah. Mereka adalah pejuang
tangguh. Namun, kenapa kita masih tetap keukeuh untuk tidak menjadi
bagian dari mereka ?
Miris. Saat menyaksikan jamaah sholat subuh bisa dihitung dengan
jari satu tangan saja. Ironis. Saat yang katanya masih muda dan sehat bugar,
nyatanya lebih memilih menjadi orang lemah yang bahkan tak mampu melangkahkan
kakinya ke Masjid untuk sholat subuh berjamaah. Sedangkan yang tua renta, meskipun
tertatih-tatih tetapi memiliki semangat membara menembus dinginnya Subuh hari
demi hari.
Gelap, dingin, dan jauh menjadi alasan utama untuk meninggalkan
shalat Subuh berjamaah. Namun, dengan kondisi seperti itulah justru terdapat
ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia
yang menuju masjid buat melaksanakan shalat dengan cahaya yang sempurna di hari
Kiamat kelak, dalam hadits disebutkan:
Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada
hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Tak inginkah kita menyambut Subuh dengan senyum dan semangat, serta
senantiasa merindukannya untuk datang, dan datang lagi ?
Subuh milik kita. Subuh milik ummat Islam. Jangan sia-siakan ia
berlalu begitu saja. Jangan tunjukkan betapa lemahnya kita. Jangan jadikan alasan-alasan
klise selalu menjadi senjata andalan untuk melewatkan kesempatan shalat Subuh
berjama’ah.
Di Negara kita yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Seharusnya,
masjid yang dipenuhi jama’ah saat shalat Subuh bukanlah pemandangan yang
langka. Namun, shalat Subuh ramai jama’ah akan tetap terus langka dan bahkan
tak kan pernah ditemukan selagi kita masih tak mau bangkit.
Seorang penguasa Yahudi pernah berkata: “Kami baru
takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan shalat Subuh seperti
melaksanakan shalat Jumat.”
Jika seluruh umat Islam di muka bumi bisa
menyadari betapa dahsyatnya energi sholat Subuh berjama’ah, tentulah kita bisa
memiliki kekuatan besar untuk menyelamatkan peradaban dunia.
Cahaya Islam harus tetap bersinar terang. Jangan
padamkan dengan keegoisan dan kemalasan kita. Terbentuknya
perkampungan-perkampungan di Indonesia yang menggiatkan sholat Subuh berjamaah setidaknya
menjadi berita gembira bagi kita. Belum banyak memang. Namun semuanya memang
membutuhkan proses dan kegigihan. Beberapa kampus yang mulai melaksanakan
program Gerakan Shalat Subuh Berjama’ah harusnya semakin memacu semangat kita.
Inilah saatnya untuk kembali bangkit. Komunitas-komunitas kecil yang menamakan
diri mereka sebagai Pejuang Subuh pun mulai bermunculan. Sadarkah jika itu
semua adalah pertanda bahwa perlahan-lahan Islam akan kembali jaya ?
Ayo bergerak. Ayo bersama-sama bangkit. Ayo
satukan tekad untuk kebangkitan Islam. Dimulai dengan sholat Subuh berjama’ah
kita mengawali pagi. Mencari keridhoan Ilahi.
***
0 komentar: