Bagaimana PPL Ku ? -Part 1-

23.26 rindukita 0 Comments




Sreekkh… Sreekkkhh… FuUuHH… FuUUhh…

Waktunya membersihkan sarang laba-laba yang mulai bertebaran di raga ini... ttssaahhh…

Bukan maksud mau lebay, hanya ingin menunjukkan gimana LAMANYA saya dan teman-teman seangkatan semester 7, menunggu kapan bisa mulai PPL (Program Pengalaman Lapangan).

Target PPL awal September, apalah daya baru terealisasikan awal Oktober. Mencoba untuk berpikir positif terhadap kebijakan kampus. Yaah, mungkin karena pergantian Ketua Kampus yang baru, sehingga perlu penyesuaian lagi disana sini.

Setelah dua minggu belakangan bolak balik kampus untuk memastikan kapan mulai PPL nya, dan mulai mengurus segala proses administrasi. Akhirnya tanggal 12 Oktober 2015, pihak Kampus mengadakan pelepasan mahasiswa PPL/PKL. Di momen pelepasan itulah akhirnya bisa ketemu lagi dengan teman-teman seangkatan yang nyaris lengkap, setelah sekian lama gak bertemu karena berpencar kesana sini. Dan hebatnya, saya lupa untuk mengajak mereka berfoto bersama.

Hari ini, 13 Oktober 2015, saya dan kelima teman saya diantar guru pembimbing untuk ke sekolahan yang telah dipilih untuk kami PPL. Saya, Kak Tiwi, Aini, dan Kak Anda, PPL di MTsN Tanjungpinang.  Sedangkan Rosma dan Udin PPL di MAN Tanjungpinang, yang merupakan tetangganya MTsN. Sebelahan bo’ lokasinya…

Hari pertama PPL, kami baru diperkenalkan dengan guru pamong masing-masing mata pelajaran yang kami pilih. Alhamdulillah saya mendapatkan guru pamong yang sangaaattt bersahabat.  Bagaimana tidak, beliau adalah guru saya sewaktu saya bersekolah di MTsN beberapa tahun yang lalu.

Asyik, dan pas buat di ajak sharing.

Karena jadwal mengajar saya baru dimulai hari Rabu (dan kebetulan besok libur, maka lusa baru saya mulai ngajar). Maka hari ini saya hanya mondar mandir sekolah - tempat fotocopy, untuk memfotocopy semua berkas-berkas yang akan mendukung praktek mengajar saya (minus Silabus dan RPP). Bahkan saya sempat pergi sebentar dengan guru pamong saya untuk melayat ke rumah salah seorang guru yang mertuanya meninggal dunia. (Allaahummaghfirlahu warhamhu wa'aafihii wa'fu anhu).

FYI,

Seumur-umur saya gak pernah ngajarin anak-anak dalam jumlah banyak. Hanya sepupu saya yang kini kelas Sembilan dan si Anggi (anak tetangga sebelah yang berumur 2 tahun) yang pernah ngerasain gimana di ajar sama saya. Dan saya harap mereka gak kapok dengan cara ngajar saya yang lebih banyak ngoceh gak jelas dibandingkan transfer ilmunya…kikiki… uuppss… sebenarnya ini aib…

Tapii, saya selalu semangat untuk memulai kisah kasih di sekolah saya bersama murid-muridku yaaanggg iiimmuut-iimuutt… ini beneran, ukuran anak sekarang, kalau gak boros umur, ya hemaaatt banget, sudah berumur dua/tiga belasan, tetapi seperti baru berumur sebelasan… gubbrrraakkhh !!! Nanggung amat…

Gak sabar menunggu lusa untuk mulai praktek mengajar. Semoga semuanya berjalan lancarrr. Aamiin.

Dan saya punya keinginan untuk menulis kisah kasih di sekolah selama masa PPL. Agar kelak, ketika saya sudah tua dan mulai lupa serta gigi tinggal dua, saya ingin ada sedikit peninggalan yang mampu mengingatkan saya akan masa-masa indah di masa-masa terakhir kuliah.


TBC

0 komentar:

Jangan Sampai Padam

00.51 rindukita 0 Comments



Kau yang bernama semangat, tetaplah menjadi sahabat terbaikku.

Banyak kegiatan yang harus dilakukan. Banyak hal yang harus dipikirkan.

Harusnya semangat itu tetap ada. Bahkan ketika kenyataannya tak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan saat pembatalan dan penundaan secara sepihak itu berlangsung tak hanya sekali.

Setiap menit selalu waspada. Berusaha untuk tetap terjaga. Kenapa ? alasannya sederhana. Hanya tak ingin rasa malas itu diam-diam datang dan meniup kobaran semangat itu hingga padam.

0 komentar: